Aku sentuh lagi dan menggeselkan jari-jari aku melewati lurah itu, suara mengerang mengiringi liuk-lentok tubuhnya. Aku sentuh cipapnya, terangkat tubuhnya menahan keenakan. Aku tak lepaskan peluang menatap sekujur tubuh lemah yang tidak dibaluti seurat benangpun, yang sangat diingini oleh setiap insan bergelar lelaki, yang berada di depan mata minta dijamah. Kedua tanganku memegang seluar dalamnya dan mula melurutkan ke bawah, aku tarik dengan punggung Cikgu Suraya diangkatnya sedikit, dan terlucutlah benteng terakhir yang ada pada tubuh badan Cikgu Suraya.